taradipapunq’s Weblog
empty expectation is over

Rahasia Pharaoh…

semua sangat menyedihkan. Tak seperti yang kuharapkan. Menyimpang jauh dari apa yang kuinginkan. Aku benci diriku, yang kuinginkan tak dapat kuraih. Namun aku menyayangkan ini semua. Aku tak peduli dengan ini semua. Aku tak mengerti  apa yang ia katakan, namun kupahami. Ia membawaku ke negri cleopatra, negri Mesir, dan membuat ku kagum karenanya. Akan tetapi aku hanya dapat terkagum dan kemudian menguburnya dalam-dalam di dasar bumi. Agar aku tak dapat melihatnya lagi. Aku bodoh! Dan aku tau itu. Harapanku terus berada di mana pun ku berada dan membuntutiku bagaikan bayangan hitam nan kelam. Semakin aku menjauhinya, semaikin ia dekat denganku, dan ketika ku dekati ia menjauh sejauhjauhnya dari jiwaku. Aku hampa, lelah, rusak. Setiap kilatan mimpi yang menyambar membuat perasaanku terbang melayang dan semakin membuatku benci pada diriku sendiri. Ia terampas oleh orang yang menatapnya dengan penuh keberanian yang menggebu-gebu dan kemantapan tanpa keraguan. Ku sadar hal itu berlainan denganku yang sungguh sedikit pun tak mampu mengangkat wajah ku ini untuk menatapnya bahkan walaupun hanya meliriknya dengan mata sebelah.  Ia semakin meninggikan perasaan bersalahku dan membuatku kecil tak berarti. Android kepercayaannya membantuku untuk  kembali, namun turut mengembalikan kehancuran ku. Aku berbicara mengeai kesedihanku yang berpaling menjadi kebahagiaan yang membawaku terbang tinggi lalu menjatuhkanku dari tempat yang tinggi hingga membuatku merasakan rasas sakit yang lebih sakit dari sebelumnya. Aku tahu semua orang menginginkannya. Mereka ingin dibawanya kembali ke Mesir. Bahkan kenyataan pun menginginkan hal tersebut. Aku kecil, lemah, dan tak berdaya, hanya itu kata-kata yang dapat kupertaruhkan. Hanya itu Mentari pagi mencemooh dengan gayanya yang menyilaukan pelupuk mata kecil ini.  Anak – anak kecil bermain dan menyanyikan lagu sambil berkisah mengenai si itik buruk rupa. Aku masih dapat bertahan berdiri di sini dalam keadaan yang benar-benar menyakitkan. Hingga Android kepercayaan yang bertanya padaku. Aku berusaha untuk lari sekencang-kencangnya, namun kutahu itu akan sia-sia , tumit kedua kakikku terasa tak dapat bergerak. Aku hanya dapat  menunggingkan bibir tipisku dengan penuh kemasaman , menyimpan dan  membuangnya pada sebuah kotak pandora kecil . Hal tersebut membantukun membuang  dan melupaka sepasang mata pharaoh yang tertutup rapat terhalang oleh gerbang negri Mesir, yang tetap menjaga sepasang mata pharaoh tersebut agar dapat terus melihat segala kebelangan dariku. Sungguh menyedihkan. Substansiku tak mampu kembali padaku. , aku kehilabgan semuannya kecuali sebuah jurang yang dalam yang akan membawau menghadap pada harapanku.  Aku masih dapat tertawa sambil melihat kehancuranku didepan orang-orang sang pemberani itu.Kemudian aku menangis dalam tawaku. Tatapan tajam itu benar-benar menyakitkan. Segalanya begitu menyedihkan. Nyaliku begitu terlihat menjijikkan. Andaikan aku bisa….

By: Thorifa Yumna….

Belum Ada Tanggapan to “Rahasia Pharaoh…”

Tinggalkan komentar